Assalamualaikum wr.wb.....
Saat ini Jilbab sudah banyak di pakai oleh berbagai kalangan, bukan hanya ibu-ibu, bahkan anak muda atau ABG juga sudah banyak yang berjilbab, dari kalangan orang biasa sampai artis juga berjilbab. Di berbagai instansi perkantoran dan pemerintahan juga dibolehkan, bahkan akhir-akhir ini polwan juga boleh menggunakan jilbab. Sungguh ..suatu fenomena yang perlu di syukuri.
Dan tentunya style jilbab yang dipakai berbeda-beda.
Saya masih ingat 17 tahun yang lalu, ketika saya mulai belajar memakai jilbab. Saat itu saya mau masuk kuliah, belum banyak mahasiswa yang menggunakan jilbab, apalagi kampus saya merupakan kampus ekonomi, yang style penampilan cukup diperhatikan. Dari satu kelas yang berjumlah hampir 100 mahasiswa, kami hanya bertiga yang berbusana muslimah. Meskipun Hijab yang saya pakai masih belum sempurna, karena saya masih terkadang menggunakan celana atau kaos pas badan, tetapi jilbabnya selalu menutup dada. Alhamdulillah dari tahun ke tahun teman-teman saya mengikuti jejak menggunakan busana muslimah. Hingga beberapa tahun belakangan kami reuni, hampir semua teman perempuan saya sudah menggunakan jilbab.
Jadi saya sudah sangat lama memakai jilbab, dan prosesnya juga naik-turun, bahkan pernah disuruh melepas jilbab, ketika interview pekerjaan di sebuah bank. Alhamdulillah saya tidak diterima, sehingga saya masih tetap memakai jilbab. Saya terkadang malu dengan diri sendiri, sekian lama berjilbab tetapi iman dan ibadahnya masih standar-standar saja.
Memang motivasi saya dulu sederhana, dengan berjilbab dapat berkelakuan lebih baik, karena harusnya saya akan malu jika berjilbab tetapi berpacaran atau hal buruk lainnya. Tetapi ternyata tidak semudah itu, saya juga berpacaran saat itu meski berani mencoba di akhir kuliah, meskipun tidak ada gaya pegang-pegang tangan. Tetapi harusnya tetap tidak boleh kan..
Hingga saat ini saya sudah mempunyai anak dua, gaya hijab yang saya pakai tetap tidak berubah, yaitu jilbab sederhana, segiempat dan dipakai hanya dalam hitungan menit. Cukup disiapkan satu peniti dan bros sebagai hiasannya. Bahan yang digunakan juga tidak tipis, kalau yang berbahan tipis, saya selalu memakai double. Kalau dulu saya masih suka memakai celana jeans atau celana ketat lainnya, sekarang saya selalu memakai rok atau gamis. Andaikan memakai celana, itu yang longgar atau celana kullot.
Itu sedikit cerita tentang perjalanan hijab saya. Meskipun sederhana, semoga dapat menginspirasi. Meskipun jilbab itu wajib bagi kaum muslimah, tetapi yang utama adalah tingkah laku dan hatinya. Alangkah lebih baik jika akhlak yang baik juga di tunjang dengan pakaian yang sesuai tuntunan islam. Karena pada dasarnya hijab itu bukan mode atau style tetapi aturan yang ada didalam Al-Qur'an. Semoga saya dapat terus belajar berhijab sesuai tuntunan islam, bukan hanya fisik tetapi juga hati dan perbuatan kita. Amiin
Tulisan ini diikutkan dalam GA #HijabNyamandiHati http://rulibercerita.blogspot.co.id/2015/09/my-fisrt-giveaway-hijab-yang-nyaman.html
tos dulu qt mak, aku jg begitu gaya hijabnya..
ReplyDeletesederhana.. :)
sukses ga nya yak
he..he..iya mak...yang simpel. Amiin, makasih doanya
DeleteAku sukanya pakai bergo. Hihiii
ReplyDeleteItu lho jilbab langsung jadi ga usah pakai peniti lagi.